Karena Apabila remaja-remaja telah masuk ke lingkungan yang salah
biasanya bila ditarik ke lingkungan keluarga akan susah karena mereka
masih sangat merasa nyaman dengan hal-hal yang baru mereka rasakan. Jadi
sebelum terlibat lebih dalam harus diantisipasi dengan pemberian cinta
kasih sayang dan perhatian yang cukup sehingga dia tidak mencari diluar
dengan cara cara kurang baik. Lingkungan juga memberikan kontribusi yang
signifikan atau sangat berpengaruh, oleh karena itu butuh peran orang
tua dan sekolah dalam hal pengawasan. Karena yang namanya remaja masih
labil suasana hati yang mudah berubah ubah sehingga butuh didampingi dan
diawasi karena mereka masih mencari jati diri mereka.Dalam perjalanan mencari jati diri inilah hal-hal yang berkaitan dengan pergaulan bebas sangatlah rawan.
Cara yang paling mudah untuk mengetahui keadaan pergaulan remaja
ialah dengan cara mengenal teman temannya, siapa sih temannya dan latar
belakangnya bagaimana, rumahnya dimana dan tempat berkumpulnya dimana.
Ini bisa diketahui apabila ada pola komunikasi yang baik antara orang
tua dan anak misalnya anak bila akan bepergian akan pamit dan
memberitahukan akan kemana dan pulang jam berapa, apabila ada komunikasi
yang baik maka akan terdeteksi anaknya dimana. Ada juga anak yang
berbohong untuk menutupi kepentingan apabila dia jujur tidak mendapat
ijin dari orang tua. Tetapi pengawasan juga jangan terlalu ketat supaya
anak belajar diberi kepercayaan sehingga dia belajar diberi tanggung
jawab dari keputusan atau kesepakatan yang telah diambil. Biarkan anak
remaja bisa bergaul secara normal dengan teman temannya, orang tua cukup
mengawasi dari jauh saja dan apabila terjadi penyimpangan barulah orang
tua menegur anak-anak tersebut.Bila penyimpangannya masih kecil mulai lah menegur dengan halus agar remaja pun merasa dihargai.
Tidak semua remaja seberuntung remaja lainnya karena tumbuh dalam
keluarga yang kurang perhatian karena jumlah anaknya terlalu banyak,
orang tuanya broken home, faktor ekonomi, kedua orang tuannya sibuk
bekerja bisa mencukupi materi tetapi kurang bisa memberi perhatian.
Untuk remaja ini bisa mendapatkan perhatian dari orang lain asal
selektif misalnya di kegiatan kegiatan yang positif selain untuk sarana
bergaul juga bahkan bisa ke arah prestasi. Intinya meskipun tidak
mendapat cukup perhatian dari lingkungan keluarga tetapi tetap berusaha
untuk mencari pergaulan di kegiatan yang positif bisa juga di kegiatan
keagamaan.
Cara bisa dilakukan agar remaja mempunyai pergaulan yang sehat dan Baik:
- Adanya bimbingan agama sedini mungkin sehingga anak mempunyai kontrol perilaku yang kuat dalam pergaulan apabila melakukan kesalahan agar merasa takutnya kepada Tuhan.
- Memberikan kasih sayang dan perhatian yang cukup baik dari keluarga maupun lingkungan sekitarnya.
- Memberikan suatu pengawasan, teman temannya siapa tempat bermainnya dimana. Termasuk pengawasan dalam penggunaan media yang saat ini berkembang sangat pesat.
- Cobalah untuk mengenali bakat dan minat sehingga bisa menyalurkannya dengan positif dalam pergaulan yang baik.
Cara agar menciptakan pergaulan yang sehat pada remaja itu ada beberapa cara. Diantaranya adalah :
v Adanya kesadaran beragama bagi remaja – Bagi anak remaja sangat
diperlukan adanya pemahaman, pendalaman, serta ketaatan terhadap
ajaran-ajaran agama. Dalam kenyataan sehari-hari menunjukkan, bahwa
anak-anak remaja yang melakukan kejahatan sebagian besar kurang memahami
norma-norma agama. Oleh karena itu, kita harus memiliki kesadaran
beragama agar tidak terjerumus dalam pergaulan yang tidak sehat.
v Memiliki rasa setia kawan -Agar dapat terjalin hubungan sosial
remaja yang baik, peranan rasa setia kawan sangat dibutuhkan. Sebab
kesadaran inilah yang dapat membuat kehidupan remaja masyarakat menjadi
tentram.
v Memilih teman -Maksud dari memilih teman adalah untuk
mengantisipasi agar kita tidak terpengaruh dengan sifat yang tidak
baik/sehat. Walaupun begitu, tapi teman yang pegaulannya buruk tidak
harus kita asingkan. Melainkan kita tetap berteman dengannya tapi harus
menjaga jarak. Jangan terlalu dekat dengan dia.
v Mengisi waktu dengan kegiatan yang positif -Bagi mereka yang
mengisi waktu senggangnya dengan bacaan yang buruk (misalnya novel/komik
seks), maka hal it